Minggu, 14 Desember 2014

Akhir-akhir ini saya merasa prihatin terhadap suasana belajar dikelas yang tidak kondusif. Kedatangan mahasiswa yang terlambat secara tiba-tiba, sedikit mengganggu proses belajar-mengajar yang sedang berlangsung. Bermula dari sinilah saya berinisiatif untuk melakukan penelitian dengan cara mewawancarai mahasiswa-mahasiswa yang sering telat kuliah.
Sebanyak tiga orang telah saya ajak untuk berdialog mengenai kebiasaannya yang sering telat itu. Dan dari dialog tersebut saya mencoba untuk menyimpulkan beberapa faktor utama yang menjadi penyebab keterlambatan mereka.

1.      Malas
Ini menjadi alasan yang sering dilontarkan oleh sebagian besar mahasiswa. Kadar malas yang berlebihan menyebabkan mereka menjadi sangat berat untuk melangkahkan kakinya ke kampus, sebagian lagi ada yang mengatakan bahwa adanya sifat malas itu karena faktor gen (bawaan), terlebih mereka yang belum beradaptasi dengan dinginnya kota bandung.

2.      Macet
yah alasan ini yang paling laku dikalangan mahasiswa
Dosen : Kenapa Terlambat
Mahasiswa : Macet pak
Dosen : Kenapa Macet
Mahasiswa : gak tau pak
Dosen : Kenapa gak tau
Mahasiswa : yah ……………..

3.      Dosen
Gaya mengajar dosen yang tidak sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh mahasiswa.

4.      Kelelahan
Tugas-tugas menumpuk yang diberikan dosen kepada mahasiswa terkadang membuat mereka terpaksa begadang semalaman, itu sangat menguras energy dan membuat mereka merasa lelah. Akhirnya kesiangan deh.

5.      Pengaruh teman
Terkadang terlambatnya mahasiswa dipengaruhi oleh temannya sendiri. Seperti kata pepatah, “teman adalah penjara bagimu”.

6.      Ekskul dll.
Adanya kegiatan ekskul yang cukup menyita waktu.

Meskipun demikian, sebenarnya diantara mereka juga merasa malu ketika datang terlambat. Terkadang terbesit dalam fikiran mereka untuk dapat merubah pola hidup menjadi sedikit lebih disiplin, namun mreka juga tahu bahwa merubah suatu kebiasaan merupakan hal yang sulit dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Sebagian dari mereka mengatakan, “disiplin itu seperti rel, jika kita keluar dari disiplin maka kita akan celaka, tetapi jika kita juga terlalu terkekang oleh disiplin, itupun kurang baik.”
  Dalam ajaran Islam banyak ayat Al Qur’an dan Hadist yang memerintahkan disiplin dalam arti ketaatan pada peraturan yang telah ditetapkan, antara lain surat An Nisa ayat 59:
الآية……….يأيها الذين أمنوا أطيعوا الله وأطيعوا الرسول وأولى الأمر منكم
“Hai orang-orang yang beriman, taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kepada rasul-Nya dan kepada Ulil Amri dari (kalangan) kamu …” (An Nisa: 59)
Disiplin adalah kunci sukses, sebab dalam disiplin akan tumbuh sifat yang teguh dalam memegang prinsip, tekun dalam usaha maupun belajar, pantang mundur dalam kebenaran, dan rela berkorban untuk kepentingan agama dan jauh dari sifat putus asa. Perlu kita sadari bahwa betapa pentingnya disiplin dan betapa besar pengaruh kedisiplinan dalam kehidupan, baik dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa maupun kehidupan bernegara.
Disiplin dalam penggunaan waktu perlu diperhatikan dengan seksama. Waktu yang sudah berlalu tak mungkin dapat kembali lagi. Demikian pentingnya waktu sehingga berbagai bangsa menyatakan penghargan terhadap waktu. Orang Inggris mengatakan “Time is money (waktu adalah uang)”, peribahasa Arab mengatakan”(waktu adalah pedang)” atau waktu adalah peluang emas, dan kita orang Indonesia mengatakan:‘’sesal dahulu pendapatan sesal kemudian tak berguna’’.
Tak dapat dipungkiri bahwa orang-orang yang berhasil mencapai sukses dalam hidupnya adalah orang-orang yang hidup teratur dan berdisiplin dalam memanfaatkan waktunya. Disiplin tidak akan datang dengan sendirinya, akan tetapi melalui latihan yang ketat dalam kehidupan pribadinya.
Ada empat cara agar kita tidak menjadi orang-orang yang melalaikan waktu, antara lain: 
(1) kuatkan iman
(2) beramal saleh
(3) saling berwasiat dalam kebenaran
(4) saling berwasiat dalam kesabaran.


2 komentar: