Akhir-akhir ini saya merasa prihatin terhadap suasana belajar
dikelas yang tidak kondusif. Kedatangan mahasiswa yang terlambat secara tiba-tiba,
sedikit mengganggu proses belajar-mengajar yang sedang berlangsung. Bermula
dari sinilah saya berinisiatif untuk melakukan penelitian dengan cara
mewawancarai mahasiswa-mahasiswa yang sering telat kuliah.
Sebanyak tiga orang telah saya ajak untuk berdialog mengenai
kebiasaannya yang sering telat itu. Dan dari dialog tersebut saya mencoba untuk
menyimpulkan beberapa faktor utama yang menjadi penyebab keterlambatan mereka.
1.
Malas
Ini menjadi alasan yang sering dilontarkan oleh sebagian besar
mahasiswa. Kadar malas yang berlebihan menyebabkan mereka menjadi sangat berat
untuk melangkahkan kakinya ke kampus, sebagian lagi ada yang mengatakan bahwa
adanya sifat malas itu karena faktor gen (bawaan), terlebih mereka yang belum
beradaptasi dengan dinginnya kota bandung.
2.
Macet
yah
alasan ini yang paling laku dikalangan mahasiswa
Dosen
: Kenapa Terlambat
Mahasiswa
: Macet pak
Dosen
: Kenapa Macet
Mahasiswa
: gak tau pak
Dosen
: Kenapa gak tau
Mahasiswa
: yah ……………..
3.
Dosen
Gaya mengajar dosen yang tidak sesuai dengan apa yang dikehendaki
oleh mahasiswa.
4.
Kelelahan
Tugas-tugas menumpuk yang diberikan dosen kepada mahasiswa
terkadang membuat mereka terpaksa begadang semalaman, itu sangat menguras
energy dan membuat mereka merasa lelah. Akhirnya kesiangan deh.
5.
Pengaruh
teman
Terkadang terlambatnya mahasiswa dipengaruhi oleh temannya sendiri.
Seperti kata pepatah, “teman adalah penjara bagimu”.
6.
Ekskul
dll.
Adanya kegiatan ekskul yang cukup menyita waktu.
Meskipun demikian, sebenarnya diantara mereka juga merasa malu
ketika datang terlambat. Terkadang terbesit dalam fikiran mereka untuk dapat merubah
pola hidup menjadi sedikit lebih disiplin, namun mreka juga tahu bahwa merubah
suatu kebiasaan merupakan hal yang sulit dan membutuhkan waktu yang cukup lama.
Sebagian dari mereka mengatakan, “disiplin itu seperti rel, jika kita keluar
dari disiplin maka kita akan celaka, tetapi jika kita juga terlalu terkekang
oleh disiplin, itupun kurang baik.”
Dalam ajaran Islam banyak ayat Al Qur’an dan
Hadist yang memerintahkan disiplin dalam arti ketaatan pada peraturan yang telah
ditetapkan, antara lain surat An Nisa ayat 59:
الآية……….يأيها الذين أمنوا أطيعوا الله وأطيعوا الرسول وأولى الأمر منكم
“Hai orang-orang yang beriman, taatlah kamu kepada Allah dan
taatlah kepada rasul-Nya dan kepada Ulil Amri dari (kalangan) kamu …” (An Nisa:
59)
Disiplin adalah kunci sukses, sebab dalam disiplin akan tumbuh sifat
yang teguh dalam memegang prinsip, tekun dalam usaha maupun belajar, pantang
mundur dalam kebenaran, dan rela berkorban untuk kepentingan agama dan jauh
dari sifat putus asa. Perlu kita sadari bahwa betapa pentingnya disiplin dan
betapa besar pengaruh kedisiplinan dalam kehidupan, baik dalam kehidupan
pribadi, bermasyarakat, berbangsa maupun kehidupan bernegara.
Disiplin dalam penggunaan waktu perlu diperhatikan dengan seksama.
Waktu yang sudah berlalu tak mungkin dapat kembali lagi. Demikian pentingnya
waktu sehingga berbagai bangsa menyatakan penghargan terhadap waktu. Orang
Inggris mengatakan “Time is money (waktu adalah uang)”, peribahasa Arab
mengatakan”(waktu adalah pedang)” atau waktu adalah peluang emas, dan kita
orang Indonesia mengatakan:‘’sesal dahulu pendapatan sesal kemudian tak
berguna’’.
Tak dapat dipungkiri bahwa orang-orang yang berhasil mencapai
sukses dalam hidupnya adalah orang-orang yang hidup teratur dan berdisiplin
dalam memanfaatkan waktunya. Disiplin tidak akan datang dengan sendirinya, akan
tetapi melalui latihan yang ketat dalam kehidupan pribadinya.
Ada empat cara
agar kita tidak menjadi orang-orang yang melalaikan waktu, antara lain:
(1) kuatkan iman
(1) kuatkan iman
(2) beramal saleh
(3) saling berwasiat dalam kebenaran
(4) saling berwasiat dalam kesabaran.
sip,,,,,,,,,
BalasHapussatu nasib!
BalasHapus